Motivasihijrahmuslim.com - Istri dan suami adalah dua insan yang saling mengikatkan diri melalui pernikahan. Terdapat hak dan kewajiban bagi  suami istri, termasuk yang berkaitan dengan adab. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali cetakan Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442, menjelaskan tentang adab istri terhadap suami sebagai berikut:

آداب المرأة مع زوجها: دوام الحياء منه، وقلة المماراة له، ولزوم الطاعة لأمره، والسكون عند كلامه، والحفظ له في غيبته، وترك الخيانة في ماله، وطيب الرائحة، وتعهد الفم ونظافة الثوب، وإظهار القناعة، واستعمال الشفقة، ودوام الزينة، وإكرام أهله وقرابته، ورؤية حاله بالفضل، وقبول فعله بالشكر، وإظهار الحب له عند القرب منه، وإظهار السرور عند الرؤية له..

Artinya: “Adab istri terhadap suami, yakni: selalu merasa malu, tidak banyak mendebat, senantiasa taat atas perintahnya, diam saat suami sedang berbicara,  menjaga kehormatan suami ketika sedang pergi, tidak berkhianat dalam menjaga harta suami, menjaga badan tetap berbau harum, mulut berbau harum dan berpakaian bersih, menampakkan sifat qana’ah, menampilkan sikap belas kasih, selalu berhias, memuliakan kerabat dan keluarga suami, melihat suami dengan keutamaan, menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur, menampakkan rasa cinta kepada suami saat berada di dekatnya, menampakkan rasa gembira di kala melihat suami.” 

Dari kutipan Imam Ghazali tersebut, Motivasihijrahmuslim.com akan menguraikan keenam belas adab istri terhadap suami sebagai berikut:

1. Ssenantiasa merasa malu terhadap suami. 

Seorang istri, hendaknya tetap mempertahankan rasa malu kepada suami, meskipun sudah bukan pengantin baru lagi. Tentu saja malu dalam konteks ini adalah rasa malu dalam arti positif, seperti malu ketika bau badannya menimbulkan ketidaknyamanan; malu berpenampilan tidak menarik; atau malu berperilaku buruk, dan sebagainya. 

2. Tidak banyak mendebat

Perdebatan yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik. Seorang istri hendaknya tidak mendebat suami dalam hal-hal yang tidak perlu. Namun demikian, justru baik dalam rangka bermusyawarah untuk berdiskusi serius bersama suami demi mencari solusi terbaik dari suatu permasalahan rumah tangga. 

3.  Senantiasa taat atas perintahnya

Seorang istri wajib taat kepada suaminya. Namun demikian, apabila perintah suami bertentangan dengan syara’, maka  istri dapat mengajukan keberatan dengan tetap mengedepankan kesopanan dan cara yang baik dalam menolaknya. Atau, istri dapat mengajukan alternatif lain dari perintah suami. 

4. Diam ketika suami sedang berbicara

Seorang istri hendaknya mendengarkan dengan baik apa yang sedang dibicarakan suaminya. Jika ia bermaksud memotong pembicaraannya, sebaiknya meminta persetujuannya terlebih dahulu. Jika ternyata suami tidak memberikan ijin, sebaiknya istri diam dan tidak memprotes secara keras demi mencegah timbulnya ketegangan.  

5. Menjaga kehormatan suami ketika ia sedang pergi

Seorang istri hendaknya tetap berperilaku baik meskipun suami sedang tidak ada dirumah. Dalam situasi seperti ini, seorang istri hendaknya tidak memanfaatkan kesempatan untuk bersenang-senang menuruti hawa nafsu, misalnya dengan  pergaulan yang sangat longgar. Hal ini sangat tidak baik, karena berpotensi menimbulkan fitnah.    

6.  Tidak berkiahanat dalam menjaga harta suami

Istri adalah sosok yang paling dipercaya suami untuk menjaga hartanya. Kepercayaan ini tidak sebaiknya dikhianati dengan membelanjakan harta secara boros. Apalagi jika harta itu digunakan untuk kemaksiatan yang pasti akan menimbulkan persoalan yang tidak baik di kemudian hari.  

7. Menjaga badan tetap berbau harum

Istri hendaknya menjaga bau badannya sedemikian rupa sehingga suami merasa nyaman di sampingnya. Namun demikian, hal ini tidak berarti seorang istri harus mandi parfum. Mandi secara teratur dengan air dan sabun yang  wangi merupakan cara paling mudah untuk menjaga badan tetap segar.    

8. Mulut berbau segar dan berpakaian bersih

Tidak hanya terkait dengan bau badan, tetapi seorang istri hendaknya juga memperhatikan bau mulut agar selalu segar. Demikian pula pakaian yang ia kenakan sehari-hari juga harus bersih, agar mereka sama-sama nyaman dalam berinteraksi baik di dalam maupun di luar rumah. 

9. Menampakkan qana’ah

Seorang istri hendaknya tidak menuntut lebih dari apa yang mampu diberikan suami kepadanya. Ia hendaknya menysukuri berapa pun jumlah atau wujud pemberian sang suami. Namun demikian, hal ini tidak berarti seorang istri tidak boleh mendorong dan mendoakan suami agar lebih maju lagi dalam bidang ekonomi atau bidang lainnya. Silahkan berdoa dan menyemangatinya baik dengan cara bersyukur, menerima apa adanya, dan tidak mengeluh.

10. Menampilkan sikap belas kasih

Seorang istri hendaknya bersikap belas kasih kepada suami atas semua jerih payahnya. Jangan sampai seorang istri bersikap kasar kepada suami yang kondisinya sedang lemah, seperti sakit. Apalagi dengan sengaja menyakiti perasaannya dengan hinaan yang merendahkan dirinya. Bagaimanapun, istri harus mengasihi suaminya dengan sepenuh hati. 

11. Selalu berhias

Seorang istri hendaknya selalu tampil cantik di hadapan suami. Banyak manfaat dari hal ini, misalnya suami menjadi lebih betah di rumah dan tidak terdorong untuk mencari-cari alasan keluar rumah. 

12.  Memuliakan kerabat dan keluarga suami

Seorang istri hendaknya selalu sadar bahwa suami umumnya memiliki hubungan batin yang kuat terhadap para kerabat dan keluarganya.  Karena itu, seorang istri hendaknya dapat memperlakukan kerabat dan keluarga suami dengan baik tanpa mempersoalkan status sosial mereka. 

13. Melihat suami dengan keutamaan

Apapun keadaan suami, seorang isri hendaknya dapat menerimanya dengan penuh syukur. Jika keadaan suami baik, seorang istri hendaknya mensyukurinya sebagai kenikmatan. Jika sebaliknya, seorang istri hendaknya bersikap sabar. Syukur dan sabar merupakan perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. 

14. Menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur

Berapa pun penghasilan suami, seorang istri hendaknya dapat mensyukurinya. Dengan mensyukuri nikmat-Nya, Allah akan menambahkan dengan berbagai kenikmatan yang lain. 

15. Menampakkan rasa cinta kepada suami kala berada di dekatnya

Seorang istri hendaknya senantiasa menunjukkan rasa cinta kepada suami, terlebih saat berada di dekatnya. Hal ini karena salah satu tujuan dari pembentukan rumah tangga adalah untuk membentuk keluarga yang saling mencintai. Tak peduli berapapun tua umur pernikahan, berikanlah cinta dan kasih saying agar ikatan rumah tangga tidak hambar dan selalu terasa indah.

16. Menampakkan rasa gembira ketika melihat suami

Kapan saja dan di mana saja seorang istri bertemu dengan suaminya, hendaknya ia selalu menunjukkan rasa gembira. Hal ini amat penting karena umumnya suami merasa gembira ketika melihat istrinya bergembira. Tunjukkan antusias dan semangat bahwa kamu tidak dapat berpisah dengannya Ketika dekat dan kamu akan merindukannya saat jauh.

Demikianlah keenam belas adab istri terhadap suami sebagaimana dinasihatkan Imam Al-Ghazali. Semakin banyak adab terhadap suami yang bisa dilaksanakan, semakin tinggi pula derajat kesolehan istri. Istri solehah adalah istri yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban dalam rumah tangga. Semakin tinggi nilai-nilai keadaban seseorang sesunguhnya semakin tinggi pula derajat kemuliaannya baik di pandangan Allah subhanahu wa ta’ala maupun sesama manusia. Wallahu a’lam bisshawab.

Sumber : Motivasihijrahmuslim.com