Motivasihijrahmuslim.com - Sebuah percakapan dari Iblis kepada anak buahnya mengenai merusak sebuah keluarga dengan merusak ibunya. 

Iblis menyarankan untuk membuat ibu merasa lelah secara terus-menerus, mengambil rasa syukurnya, membuatnya merasa tidak percaya diri dan kurang dari segi materi, serta membuatnya merasa minder dan tidak berharga. 

Iblis juga menyarankan untuk mengambil kesabaran ibu, membuat hatinya gaduh dengan masalah-masalah rumah tangga, dan goda lisannya agar berkata kasar. 

Iblis mengingatkan bahwa ibu adalah makhluk penting dan bahwa lelah yang tidak selesai bisa menjadi tempat masuknya setan, yang mengambil bahagia, sabar, dan syukur ibu. 

Pesan ini mengingatkan ibu untuk tidak membiarkan setan mengambil itu semua, dan bahwa rehat dan penghargaan terhadap diri sendiri juga penting.

Sekali lagi, makhluk penting itu bernama Ibu.

Lelah yang tidak selesai menjadi tempat masuknya setan.

Ia mengambil bahagiamu, mengambil sabar dan syukurmu.

Wahai ibu...

Jangan biarkan setan mengambil itu.

Jika kau lelah, rehatlah.

Jika kau lelah, berbagilah.

Sungguh tak ada satupun yang akan membiarkanmu merasa sakit sendiri, jika kau pandai menghargai dirimu.

Ringankan tugasmu, Bu, jangan menekan dirimu terlalu keras. Sesekali tak masalah rumahmu kotor, tak masalah betapa banyaknya pekerjaan yang belum kau tuntaskan.

Jangan terjebak dalam waktu, Bu, sungguh tugas muliamu jauh lebih penting dari sekedar rutinitas yang kau lakukan setiap harinya.

Rehatlah...

Jika pun tak mungkin kau tempuh jarak puluhan kilo untuk segarkan diri.

Sekedar menepi, menepilah...

Beri waktu untuk dirimu sendiri.

Sekedar melihat betapa banyak kebaikan yang kau punya, betapa manisnya keceriaan anak-anakmu, betapa bertanggung jawabnya suamimu.

Rasakan pelukannya, ada cinta dan ketulusanmu dalam tegap badannya.

Kau berharga, Ibu, jangan pernah lupakan itu.

Tapi saat mendengar masalah orang lain, kita semakin sadar bahwa perspektif kita menentukan cara pandang kita terhadap masalah.

Jika kita melihat peran ini sebagai beban, maka kita hanya akan sampai pada titik lelah.

Jika kita memandang diri hanya sebatas pelaku rutinitas, kita tidak akan menemukan intinya.

Reward yourself, mom,

sungguh peranmu jauh lebih besar dari semua keluhanmu.

Jangan biarkan setan merusak kebahagiaan dengan mengambil rasa SABAR dan SYUKURMU.

Karena dari bahagiamu, tercipta ketahanan sebuah keluarga.