Motivasihijrahmuslim.com - Cinta adalah sesuatu yang tak kasat mata. Seperti hal ghaib, ada tapi tak tampak. Seperti sebuah sengatan, terasa! Tapi susah dijabarkan bentuknya. Cinta itu bentuk kata kerja yang dilakukan oleh hati, dimana semua itu muncul bukan karna kita mau, tapi karna Allah ta’ala menganugrahkannya kepada kita.

Cinta itu adalah satu kata yang sangat mudah untuk diungkapkan tapi sangat sulit untuk dibuktikan. Karena cinta adalah persoalan rasa, bukan persoalan fikiran. Cinta tanpa pembuktian adalah cinta yang kosong. Cinta itu bukan hanya tidak menyakiti kekasih, tetapi juga mampu bertahan disakiti kekasih. “ma fa’alahul Mahbub Mahbub” segala sesuatu yang diperbuat kekasih itu indah. Makanya ada ungkapan “Tamparan kekasih, bagaikan belaian, sementara cubitan kekasih, bagaikan sentuhan.” Artinya, apa saja yang dilakukan kekasih, pasti dicintai.

Cinta adalah anugerah terindah dari ilahi, berupa perasaan yang suci, timbul dari dalam hati, wajib dimiliki oleh setiap insan yang punya nurani, ia makin indah saat bisa kita tuntut untuk mencintai Allah dan Nabi, tanpa cinta bumi akan berhenti, karena setiap manusia saling membenci membuat hidup tak lagi bisa dinikmati.

Cinta memang tidak bisa kita rencanakan, tapi sebenarnya cinta masih bisa dibangun saat sudah berumah tangga. Dibangun dengan sesering mungkin Bersama. Dibangun dengan sesering mungkin memberi. Dibangun dengan sesering mungkin mengingat kebaikan pasangan kita. Dibangun dengan melupakan keburukannya. Dibangun dengan terus mencoba tersenyum dan sesering mungkin berkomunikasi. Dibangun dengan melimpahkan perhatian, kasih sayang pada pasangan karena Allah dan Rasul-Nya.

Terkadang, cinta itu menjebak; menjebak untuk melanggar aturan Allah, menjebak untuk menghalalkan segala cara. Itulah mengapa dikatakan “cinta itu buta”. Bahwa dengan cinta, seseorang akan lupa diri; melupakan rasa sakit, mengabaikan tersakiti. Ini adalah kekuatan cinta, yang jika tidak diarahkan dengan baik, kekuatan ini dapat merusak jiwa dan tubuh. Maka jika kamu mencintai dengan buta, hendaklah mencintai seseorang yang pantas dicintai. Seperti  mencintai orang tuamu, kerabatmu, anak yatim, fakir miskin dan suami istri serta anak-anakmu. Dengan begitu, cinta buta yang kamu miliki akan mengarahkan jiwa dan tubuhmu untuk secara sukarela berbuat baik terhadap mereka, seseorang yang paling pantas kau berikan cinta.

Berbicara tentang cinta, sering kali yang terbaik adalah kesedihan, air mata, luka dan kecewa. karenanya kita dibuat sadar, kemudian mengerti. Karena cinta adalah peduli dan tak membiarkan yang dicintai salah jalan atau tersesat dari tujuan. Maka begitu juga dengan cintaNya. Dia buat kita kecewa, patah hati, dan segala macam kesedihan, hanya untuk membuat kita kembali pada arah tujuan dan tak salah jalan. Jika tidak cinta, pasti kita akan dibiarkan saja.

Cinta Dalam Diam

Kalau cinta, biarkan cinta. Jangan memaksakan hati untuk terluka karena ingin kebersamaan. Sebab hakikat dari cinta adalah sebagai wasilah mendapatkan keridhaan Allah. Mencintai itu bukanlah sebuah kesalahan. Karena Allah telah mempersiapkan payung hebat di padang mahsyar nanti bagi pemilik cinta karena Allah ta’ala. Jika kita mencintai seseorang, tidak perlu mendapatkan cintanya Kembali. Dengan begitu, cinta itu akan ada lebih lama. Tidak hilang jika ia pergi, tidak memudar meskipun ia tak indah lagi. Inilah cinta yang terbaik bagi seorang gadis, yaitu cinta dalam diam. Silahkan bertahan dari sakitnya, tidak usah diberitakan, biarkan hanya kamu dan Allah saja yang mengetahuinya. 

Surga itu hanya iming-iming, tapi tujuan utama adalah Allah. Yang diprioritaskan adalah ridha Allah, agar Allah tidak marah. Semakin berat beban duniamu, semakin lama perjalananmu kepada Allah. Bangun cinta, doa agar cinta tersebut semakin bertambah. Kalau kita mencintai karena kuat, pintar, indah, maka Allah lebih patut dicintai.

Kita mengaku Cinta kepada Allah dan Rindu kepada Rasulullah!!Bagaimana bisa tersampaikan Cinta jika ada yang memisahkan? Bagaimana bisa terobati Rindu jika ada penghalang? Ada yang menghalangi langkah kita!! Ada yang menghambat jalan kita!! Penghalang, pemisah dan penghambat itu bernama DOSA. Bagaimana mungkin dosa bisa sirna jika tanpa Taubat Nasuha!!? Terkait cinta sesama manusia, jika kita ingin menjadikannya pasangan hidup, sebelum aqad nikah, jangan terlalu fokus pada kelebihannya. Toh, itu sudah pasti. Tapi fokuslah pada kekurangan. Kalau siap menerima kekurangan tersebut, maka lanjutkan. Jika tidak siap, maka cari yang lain. Tapi, kalau sudah menikah, maka tutup mata dari kekurangan itu, hanya fokus pada kelebihannya, agar rumah tangga bisa bertahan.

Menikahi orang yang kita cintai itu biasa, yang luar biasa adalah saat kita mampu mencintai orang yang kita nikahi.

Sumber: Motivasihijrahmuslim.com