Cara memperoleh hidup yang bahagia tidak terletak pada banyaknya nikmat yang kita miliki. Melainkan bergantung kepada kondisi hati bagaimana kita memandang nikmat itu sendiri.

Imam al-Haddad mengatakan:

 وإن ترض بالمقسوم عشت منعّما . وإن لم تكن ترضى به عشت في الحزن

"Jika kamu ridha akan apa yang Allah tetapkan, maka hidupmu penuh kenikmatan. Namun bila kamu tidak ridha dengan ketetapan-Nya, maka hidupmu senantiasa dalam kegelisahan."

Betapa banyak orang-orang yang diberikan keluasan harta oleh Allah swt, namun hidupnya susah karna ia belum merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah swt.

Namun, betapa banyak orang yang kelihatannya susah, namun hidup penuh kenikmatan, karena merasa bahwa apa yang Allah berikan baginya, sudah lebih dari cukup, meskipun orang lain merasa iba dan kasihan padanya.

Subhanallah, sungguh agung sifat qanaah itu. Sifat yang mengajarkan hati dan jiwa manusia untuk merasa cukup dengan apa yang ada, tidak mengharapkan dengan apa yang tiada.

Dikala tibanya saat yang indah, hati-hati yang bersabar akan menjumpai harapannya. Menungguh waktu yang demikian itu, takkan pernah terasa lama, dengan hati yang bersifat qanaah.