Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.

Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi. Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir. Mereka pun datang silih berganti. Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. 

Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada. Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan

Dengan ribuan rasa yang didapatkan dibalik sebuah pertemuan, sebenarnya disana tersimpan beragam hikmah penting. Yuk menyimak apa saja hikmah yang mungkin kita dapatkan dari sebuah pertemuan.

1. Belajar darinya.

Teman itu selalu menarik. Walau bagaimanapun keadaannya. Baik atau jahat. Penyayang ataupun tidak berkasih sayang. Tidak ada alasan apapun untuk kita melupakannya atau pun menjauhinya, seburuk apapun dia. 

Ya, kita akan belajar darinya.

bila ia berperangai baik, kita belajar untuk meniru kebaikan itu.

Bila ia beperangai buruk, kita belajar untuk bersabar dari keburukan itu, dan belajar untuk menghilangkan keburukan itu padanya. Belajar pula agar kita tidak melakukan keburukan itu.

Menilai seseorang itu, berusahalah untuk menilai sebaik-baiknya, sedangkan untuk menilai diri sendiri, nilailah dengan seburuk-buruknya. 

2. Rindunya hilang

Kalau sesiapa yang pernah merindu diantara kita, maka sudah pasti pertemuan nanti, adalah pertemuan yang akan memudarkan semua rindu itu.. Hebatnya pertemuan,, adalah bisa memadamkan api kerinduan yang begitu lama, walaupun pertemuan itu hanya sebentar. 

3. Merasa senang dan gembira

Dan lagi,, Pertemuan itu mengajarkan kita untuk tersenyum. Itu karena orang yang kita temui, bisa saja karena kita mencintainya, atau karena ia sahabat yang hebat, atau boleh jadi, ia adalah malaikat pelindung kita dulunya. Ya, katakanlah ia sebagai, seseorang yang selalu bersama kita.

4. Termotifasi

Hal itu juga berarti, kita akan belajar untuk melupakan sesaat masalah yang sedang dihadapi. Kebersamaan selalu berhasil menumbuhkan semangat-semangat baru.

Termotivasi itu penting. Semua orang pasti bisa beraktivitas secara maksimal ketika mereka terinspirasi dan termotivasi. Motivasi dan inspirasi membuat orang menjadi bersemangat dalam mengerjakan hal yang ia lakukan secara tepat dan baik. Penelitian menunjukkan bahwa orang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk sukses dan bekarya ketika termotivasi dan terinspirasi. Kedua hal tersebut terbukti mampu mendorong seseorang mengoptimalkan kemampuan mereka.

5. Semakin cinta 

Yang paling penting dari pertemuan silahturrahmi, adalah ikatan hati. Bisa saja itu ikatan yang membuat kita mengingatnya sehingga segala sesuatu tentangnya kita khawatirkan, yang ujung-ujung nya kita akan mendoakannya. Ini adalah ikatan cinta.

Cinta adalah sebuah emosi yang lahir dari perasaan kasih dan sayang yang kuat terhadap sesuatu atau seseorang yang meliputi pengabdian, ketulusan,kejujuran,rasa ingin memberi,membuat bahagia serta melindungi. 

Dengan memiliki cinta, itu berarti kita memiliki kebaikan lain yang muncul dari rasa cinta tersebut. 

Cinta dapat memberikan rasa damai.  Dengan cinta seseorang dapat merasakan kesempurnaan meski dalam keadaan yang sangat sederhana sekalipun. 

Perasaan cinta akan menjadikan seseorang merasa bahwa hidupnya di dunia ini sangatlah berarti,bagi dirinya atau pun orang lain,sehingga ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik di kehidupanya.

Manusia yang satu dengan yang lain tentulah memiliki perbedaan baik secara fisik,pola pikir,tingkah laku dan lain-lain. Namun dengan cinta, sebesar apapun perbedaan itu akan bisa bersatu karena perasaan cinta dapat memahami , mengerti serta menerima segala hal meski tak sama dengan apa yang kita harapkan.

6. Penyayang kepada siapa saja

Ikatan cinta itu tak mesti dari pria ke wanita atau sebaliknya.

Karena cinta itu, sebenarnya bisa tertuju kemana saja.

Bisa tertuju kepada anak-anak miskin yang bekerja, yang melatih untuk memiliki hati yang penyayang.

Bisa tertuju kepada guru-guru yang mulia, yang menyentuh segala anggota tubuh untuk memiliki adab dan hormat.

bisa tertuju kepada ibu dan ayah, yang menyentuh segala apa saja di dalam diri kita untuk berbakti kepadanya.

Dan bisa tertuju kepada Rasulullah, yang membuat mata kita seringkali menangis dan penuh cinta.

Atau bisa juga tertuju kepada Allah, Zat yang mengaruniakan cinta di dalam hati kita.

Hal ini, karena kita udah mengenal. Maka siapa yang akan kita kenal, dan punya moment menarik dengannya, itu akan membuat kita susah melupakannya. Karena sifat kenangan itu, memang seperti itu. Kemudiannya, seberapa banyak pertemuan menarik yang terjalin, sebanyak itulah kita akan menyayangi orang-orang.. 

Cinta dan kasih sayang itu sangatlah penting. Di dalamnya gerakan untuk menolong orang lain yang tengah kesusahan. Hati yang memiliki kasih sayang, akan mudah merasa iba yang akhirnya menciptakan ihsan kepada siapa saja yang ditemuinya. 

Tanpa cinta, hati itu akan kosong. Tidak bisa melihat kesedihan seseorang. Tidak daat merasakan kesakitan seseorang. Tidak bisa memposisikan hatinya semakna dengan hati orang lain. Hilangnya kasih sayang itu berarti akan hilang pula banyak kebaikan pada orang-orang. Dan itu pun berarti akan hilang pula kegembiraan pada senyuman orang-orang.

7. Tidak selamanya bisa bersama

Dan yang terpenting, setelah bertemu, itu mengajarkan bahwa pertemuan ini takkan pernah selamanya. Takkan selalu bisa bersama-sama. 

Setiap pertemuan kecil dan perpisahan kecil yang menyakitkan itu, adalah bukti bahwa suatu saat kita akan bepisah untuk waktu dan jarak yang tidak pasti seberapa jauhnya. Sekarang, kita masih bisa mendengar tentang dirinya, tentang senyumnya, tentang kata-katanya yang kita benci. Namun suatu saat nanti, segala sesuatu kenangan yang kita berada di dalamnya, semua itu akan dirindukan.

Maka pertemuan dengan ibu, ayah, serta sahabat dan guru, itu adalah pertemuan yang sebentar saja. Segala tentang mereka nanti akan berakhir menjadi kenangan yang dirindukan. 

Belajar dari perpisahan ini, bahwa berusalahan menjadi pemeran kehidupan yang terbaik. Tidak pernah menyisakan sakit untuk setiap pertemuan yang kita berikan. Menjadilah seorang pahlawan, meskipun dengan hal hal yang sederhana.

Disaat yang sama, kita juga akan belajar, bahwa kebersamaan yang telah ada, anggaplah penting, dan rasakan bahwa kebersamaan ini sesuatu yang bernilai. Buat moment-moment kebaikan di dalamnya. Berilah sesuatu yang bermanfat untuk dirimu sendiri, dan orang lain. 

Perpisahan kecil ini mengajarkan pula, bahwa waktu itu sangat singkat. Sesingkat perpindahan nafas.

8. Merasa bersalah

Kita pasti akan merasa bersalah. Karena sesiapa kita punya kekurangan masing-masing. kita akan sadar, dan meminta maaf. 

Karena semua kata-kata dan semua tingkah laku, ada tersimpan begitu banyak sasarannya. Ada multimakna yang bisa dipahami. Dimana kesemua makna itu tak semuanya baik. Boleh jadi ada satu makna baik yang dikehendaki si pengucap, barangkali si pendengar malah menemukan makna lain yang bisa menyakiti hatinya. 

Untuk sesiapa saja yang kita temui, katakanlah kepadanya"Janganlah kamu pergi, jika tidak ada sesuatu kebaikan pun yang kamu temukan di dalam diriku. Karena kamu masih punya alasan untuk kembali, guna memberi kepadaku, satu atau beberapa kebaikan."